Oleh: Fathur Rijal Mastah
Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja selesai mensyukuri hari jadinya yang ke 50 tahun. Dibandingkan dengan propinsi lain, NTB relative bisa dibilang masih berusia muda. Kalau kata orang, usia lima puluh tahun adalah moment atau masa-masa yang sangat bagus untuk lebih produktif, tentu moment ini akan bernilai bagus apabila masyarakat NTB tidak lagi menjadi masyarakat yang konsumtif.
Dibawah komando KH. M. Zainul Majdi yang masih berumur muda, bahkan beliau gubernur termuda dari gubernur yang ada di seluruh Indonesia. Kepemimpinan tokoh muda NTB ini sekaligus menjadi barometer atau alat ukur atas kepemimpinan pemuda Indonesia, kalau benar-benar NTB menjadi Emasnya Indonesia, dengan jargon Beriman Dan Berdaya Saing yang menjadi salah satu ikhtiar untuk membawa NTB bergerak menuju propinsi terdepan di bumi pancasila ini, maka bukan tidak mungkin pemuda-pemuda di propinsi lain akan berani unjuk gigi untuk memimpin daerahnya masing-masing.
Ditengah-tengah masih hangatnya semangat mensyukuri hari ulang tahun propinsi NTB ini, perlu kiranya kita sebagai masyarakat mencermati moment-moment penting yang mengiringi Hultah ke 50 NTB, untuk kita jadikan sebagai spirit dalam menapaki jalan terjal menuju Nusa Tenggara Barat Emas yang beriman dan berdaya saing. Moment-moment yang penulis maksud ini, mungkin jarang diambil spiritnya oleh warga Nusa Tenggara Barat, padahal pada moment-moment religius ini tersimpan sederet inspirasi dan motivasi untuk menjadi masyarakat yang maju dan siap bersaing. Moment yang penulis maksud adalah perayaan Natal, kemudian perayaan Tahun Baru Hijrah.
Dibawah komando KH. M. Zainul Majdi yang masih berumur muda, bahkan beliau gubernur termuda dari gubernur yang ada di seluruh Indonesia. Kepemimpinan tokoh muda NTB ini sekaligus menjadi barometer atau alat ukur atas kepemimpinan pemuda Indonesia, kalau benar-benar NTB menjadi Emasnya Indonesia, dengan jargon Beriman Dan Berdaya Saing yang menjadi salah satu ikhtiar untuk membawa NTB bergerak menuju propinsi terdepan di bumi pancasila ini, maka bukan tidak mungkin pemuda-pemuda di propinsi lain akan berani unjuk gigi untuk memimpin daerahnya masing-masing.
Ditengah-tengah masih hangatnya semangat mensyukuri hari ulang tahun propinsi NTB ini, perlu kiranya kita sebagai masyarakat mencermati moment-moment penting yang mengiringi Hultah ke 50 NTB, untuk kita jadikan sebagai spirit dalam menapaki jalan terjal menuju Nusa Tenggara Barat Emas yang beriman dan berdaya saing. Moment-moment yang penulis maksud ini, mungkin jarang diambil spiritnya oleh warga Nusa Tenggara Barat, padahal pada moment-moment religius ini tersimpan sederet inspirasi dan motivasi untuk menjadi masyarakat yang maju dan siap bersaing. Moment yang penulis maksud adalah perayaan Natal, kemudian perayaan Tahun Baru Hijrah.
Damainya Natal Dan Spirit Kemajuan Tradisi Hijrah
Masih dalam suasana mensyukuri hari jadi propinsi NTB, semua warga masyarakat Nusa Tenggara Barat bisa menjadikan moment ulang tahun ini menjadi Golden Priode (Priode Emas) untuk memajukan NTB melalui berbagai bidang dan propesi yang dimilikinya.
Seperti dalam bidang keagamaan, moment sakral yang mengikuti perayaan hari jadi NTB adalah Natal, yang kebetulan tema natal nasional tahun 2008 ini adalah “Hiduplah Damai Dengan Semua Orang”, tema ini bisa ditafsirkan bukan hanya damai dalam artian tidak konflik dengan sesama manusia, tapi bisa juga diambil makna filosofis yang terkandung didalamnya. Misalnya damai dengan tidak melakukan tindakan korupsi, karena akibat dari praktek korupsi tersebut menjadikan rakyat tambah sengsara.
Maka semangat natal tahun ini bisa dijadikan spirit oleh penyelenggara pemerintahan baik pusat maupun daerah, khususnya di pemerintahan Nusa Tenggara Barat untuk menjadi pelayan masyarakat (khadimul ummah) menjadi lebih baik dan bertanggung jawab. Jadi natal tidak hanya sebatas dirayakan secara seremonial belaka.
Hidup damai dengan semua orang merupakan misi propetik (kenabian) yang dibawa oleh semua nabi dan rasul Tuhan. Pesan damai yang dibawa Nabi Isa as, Juga terdapat dalam ajaran nabi Muhammad Saw. Bahkan dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad pernah berujar bahwa “orang yang dinamakan muslim adalah mereka yang tidak menyakiti manusia lainnya dengan perkataan dan tangannya”.
Maka pesan damai Natal tahun ini menjadi langkah awal bagi semua masyarakat, entah itu Kristiani maupun Islam untuk menjadi juru damai bagi masyarakat yang bertikai. Begitu juga dengan perpecahan yang awalnya dilandasi oleh perbedaan ideologi sudah saatnya untuk dimusnahkan oleh setiap pemeluk semua agama yang ada di Indonesia, dalam konteks kedaerahan termasuk masyarakat NTB yang Beriman Dan Berdaya Saing. Masyarakat NTB adalah masyarakat plural terdiri dari berbagai agama, organisasi, suku, bahasa dan lain-lain.
Moment sakral yang juga mengikuti ultah NTB adalah perayaan tahun baru Islam 1430 H. Dalam tradisi Islam ada sebuah ungkapan menarik dari nabi Muhammad Saw, bahwa ”Barang siapa yang nasipnya sama dengan hari kemarin berarti dia merugi dan barang siapa nasipnya lebih buruk dari hari kemarin maka mereka itu termasuk orang yang celaka.
Dalam konteks ke-Indonesiaan, beberapa lembaga pemerintahan yang nota benenya diisi oleh kebanyakan orang Islam maka perayaan tahun baru hijriah diperingati dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti dengan acara Dzikir Akbar dan pengajian. Tradisi ini bisa diapresiasi dan perlu kita dukung. Karena moment tahun baru hijriah ini adalah saatnya untuk introspeksi diri terhadap apa yang telah diperbuat pada setahun yang lalu. Maka tidak mengherankan jika ribuan umat Islam dimana-mana mengadakan perayaan dzikir hijrah, di masjid-masjid besar diadakan pengajian dan tabligh Akbar yang melibatkan semua element masyarakat muslim.
Tradisi hijrah banyak menyimpan motivasi untuk menjadi umat yang maju dalam segala bidang. Hijrah adalah tradisi yang pernah dilakukan oleh para nabi sebelum nabi Muhammad Saw. Nabi Ibrahim, luth, musa, Isa, pernah melakukan hijrah. Spirit kemajuan yang bisa kita ambil dari peristiwa sakral ini adalah semangat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Semua para nabi yang pernah berhijarah, ternyata menuai sukses dalam mendakwahkan pesan Tuhan. Walau dalam proses hijrah tersebut aral dan rintangan ada namun semua rintangan tersebut bisa dilalui. Karena semua rintangan yang ada dalam hijrah adalah menjadi seni atau asesoris untuk meraih kesuksesan.
Ikhtiar melawan korupsi yang digalakkan oleh Gubernur NTB dalam rangka menjadi NTB Emas adalah salah satu bentuk hijrah menuju NTB yang lebih dari masa kepemimpinan Gubernur-Gubernur sebelumnya. Akhirnya selamat Natal dan tahun baru Hijrah 1430 H. Hidup masyarakat NTB, selamat berjuang menjadi masyarakat yang Beriman dan Berdaya Saing. Wallahu`alam, trimaksih.
Masih dalam suasana mensyukuri hari jadi propinsi NTB, semua warga masyarakat Nusa Tenggara Barat bisa menjadikan moment ulang tahun ini menjadi Golden Priode (Priode Emas) untuk memajukan NTB melalui berbagai bidang dan propesi yang dimilikinya.
Seperti dalam bidang keagamaan, moment sakral yang mengikuti perayaan hari jadi NTB adalah Natal, yang kebetulan tema natal nasional tahun 2008 ini adalah “Hiduplah Damai Dengan Semua Orang”, tema ini bisa ditafsirkan bukan hanya damai dalam artian tidak konflik dengan sesama manusia, tapi bisa juga diambil makna filosofis yang terkandung didalamnya. Misalnya damai dengan tidak melakukan tindakan korupsi, karena akibat dari praktek korupsi tersebut menjadikan rakyat tambah sengsara.
Maka semangat natal tahun ini bisa dijadikan spirit oleh penyelenggara pemerintahan baik pusat maupun daerah, khususnya di pemerintahan Nusa Tenggara Barat untuk menjadi pelayan masyarakat (khadimul ummah) menjadi lebih baik dan bertanggung jawab. Jadi natal tidak hanya sebatas dirayakan secara seremonial belaka.
Hidup damai dengan semua orang merupakan misi propetik (kenabian) yang dibawa oleh semua nabi dan rasul Tuhan. Pesan damai yang dibawa Nabi Isa as, Juga terdapat dalam ajaran nabi Muhammad Saw. Bahkan dalam salah satu sabdanya, Nabi Muhammad pernah berujar bahwa “orang yang dinamakan muslim adalah mereka yang tidak menyakiti manusia lainnya dengan perkataan dan tangannya”.
Maka pesan damai Natal tahun ini menjadi langkah awal bagi semua masyarakat, entah itu Kristiani maupun Islam untuk menjadi juru damai bagi masyarakat yang bertikai. Begitu juga dengan perpecahan yang awalnya dilandasi oleh perbedaan ideologi sudah saatnya untuk dimusnahkan oleh setiap pemeluk semua agama yang ada di Indonesia, dalam konteks kedaerahan termasuk masyarakat NTB yang Beriman Dan Berdaya Saing. Masyarakat NTB adalah masyarakat plural terdiri dari berbagai agama, organisasi, suku, bahasa dan lain-lain.
Moment sakral yang juga mengikuti ultah NTB adalah perayaan tahun baru Islam 1430 H. Dalam tradisi Islam ada sebuah ungkapan menarik dari nabi Muhammad Saw, bahwa ”Barang siapa yang nasipnya sama dengan hari kemarin berarti dia merugi dan barang siapa nasipnya lebih buruk dari hari kemarin maka mereka itu termasuk orang yang celaka.
Dalam konteks ke-Indonesiaan, beberapa lembaga pemerintahan yang nota benenya diisi oleh kebanyakan orang Islam maka perayaan tahun baru hijriah diperingati dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti dengan acara Dzikir Akbar dan pengajian. Tradisi ini bisa diapresiasi dan perlu kita dukung. Karena moment tahun baru hijriah ini adalah saatnya untuk introspeksi diri terhadap apa yang telah diperbuat pada setahun yang lalu. Maka tidak mengherankan jika ribuan umat Islam dimana-mana mengadakan perayaan dzikir hijrah, di masjid-masjid besar diadakan pengajian dan tabligh Akbar yang melibatkan semua element masyarakat muslim.
Tradisi hijrah banyak menyimpan motivasi untuk menjadi umat yang maju dalam segala bidang. Hijrah adalah tradisi yang pernah dilakukan oleh para nabi sebelum nabi Muhammad Saw. Nabi Ibrahim, luth, musa, Isa, pernah melakukan hijrah. Spirit kemajuan yang bisa kita ambil dari peristiwa sakral ini adalah semangat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Semua para nabi yang pernah berhijarah, ternyata menuai sukses dalam mendakwahkan pesan Tuhan. Walau dalam proses hijrah tersebut aral dan rintangan ada namun semua rintangan tersebut bisa dilalui. Karena semua rintangan yang ada dalam hijrah adalah menjadi seni atau asesoris untuk meraih kesuksesan.
Ikhtiar melawan korupsi yang digalakkan oleh Gubernur NTB dalam rangka menjadi NTB Emas adalah salah satu bentuk hijrah menuju NTB yang lebih dari masa kepemimpinan Gubernur-Gubernur sebelumnya. Akhirnya selamat Natal dan tahun baru Hijrah 1430 H. Hidup masyarakat NTB, selamat berjuang menjadi masyarakat yang Beriman dan Berdaya Saing. Wallahu`alam, trimaksih.
* Humas Keluarga Pelajar dan Mahasiswa “Gerbang Selaparang” Lombok Timur Yogyakarta